Aku Kuat, Aku Kua! Aku Mampu, Aku Mampu!

Aku tak mau dikasihani. Aku pun enggan mengemis bantuan meski di saat yang sangat sulit. Aku masih bisa berusaha, bekerja dan berjuang dengan cara yang elegan. Aku masih punya nyawa, akal, hati, tenaga, kekuatan dan Kesehatan.

 

Seminggu terakhir ini aku bekerja sangat keras. Kerja dari pagi hingga larut malam. Kerja otak, kerja otot. Tim lapangan izin mudik lebih awal.

 

Aku melakukan promosi buku, melayani pelanggan dan reseller buku. Kemudian keliling belanja buku ke berbagai tempat. Kemudian pick up paket ke beberapa pelanggan ekspedisi (selain toko buku, aku punya usaha agen ekspedisi).

 

Selain gencar promosi buku, aku juga gencar promo jasa pengiriman. Aku punya agen ekspedisi dengan keunggulan termurah dan tercepat ke seluruh Indonesia. Aku juga punya ekspedisi termurah ke luar negeri.

 

Hari minggu, tak ada acara apa-apa, janjian dengan kawan juga tak ada. Aku gunakan waktu itu untuk mendesain promo-promo jasa pengiriman. Desain promo pertama mengomunikasikan bahwa kami bisa pick up paket dan membuka layanan ongkir buku 10.000 per kg ke 145 kota seluruh Indonesia.

 

Desain promo kedua mengutarakan pesan bahwa kami bisa memproses kiriman ke luar negeri dengan tarif paling murah dan pelayanan paling mudah. Bahkan jika pelanggan tidak bisa keluar rumah, kami bisa pesankan kurir via aplikasi untuk menjemput paketnya.

 

Hari minggu ada 3 orang yang merespon mengenai kiriman ke luar negeri. Satu diantaranya deal. Dia salah satu penerbit dari Malang, mau kirim ke Malaysia.

 

Hari Senin adalah hari raya para penjual online. Biasanya orderan hari Senin selalu banyak disbanding hari-hari lainnya.

 

Jam 9.30 aku bersih-bersih markas Rindu Buku. Kemudian mencuci gelas dan piring. Kemudian nyiapin buku dan ngeprint format pengiriman. Jam 10.00-11.00 melayani chat pelanggan dan reseller.

 

Jam 11.00 aku menengok sebentar ruko keduaku yang berada di Jalan Munggur 24 Demangan. Berlanjut mencari buku di Jensoed. Lanjut nyari buku di Jln Soeroto, lalu di Penerbit Kompas.

 

Di Kompas rebahan sambal membalas beberapa chat dari klien. Shalat dhuhur. Jam 13.00 bergerak nyari buku di Juminahan. Lanjut ke Taman Pintar lantai 1 dan 2. Kemudian lanjut ke Kadipaten.

 

Dari Kadipaten mau ke Jogokariyan tapi nyasar ke Bugisan. Mungkin fokusku pecah jadi salah jalan. Sampai di Jogokariyan aku ambil buku dan bayar. Selepas itu menuju penerbit di Randu Belang.

 

Jam 14.45 aku melajukan motor menuju toko buku di ujung utara jalan Affandi. Di beberapa persinggahan toko-toko buku aku menyempatkan untuk kerja multi tasking. Seperti memfoto-foto  buku untuk di share ke grup WA reseller rind buku. Mem-fordward promo-promo dari penerbit. Menjawabi chat pelanggan, reseller dan tim Rindu Buku. Menyusun list order. Menyusun format pengiriman. Transfer tagihan via mobile banking.

 

Jam 15.30 Jogja hujan. Aku tak bawa mantel. Aku terabas saja untuk lanjut ke penerbit di deresan. Belanja buku sekaligus pick up paket. Setelah itu aku balik ke markas Rindu Buku di Gendeng Baciro untuk menaruh buku-buku untuk di-packing dan paket-paket untuk diinput ke sistem. Di markas kusandarkan punggungku ditembok sambil membalas chat-chat WA.

 

Setelah shalat ashar aku lanjut pick up paket di daerah Taman Makam Pahlawan Kusumanegara. Setelah itu ambil buku di Janturan. Setelah itu ambil buku Kota Gede. Setelah itu istirahat di Masjid Al Huda Gedong Kuning sambil buka bersama.

 

Setelah shalat maghrib berjamaah, aku pulang ke markas untuk menaruh buku-buku dan beberapa paket ekspedisi untuk diproses oleh adminku.

 

Setelah istirahat beberapa menit, aku menyantap setengah bungkus nasi. Setelah itu aku bikin kopi. Setelah itu aku shalat Isya dan tarawih di Masjid Da’watul Islam Ngentak Sapen.

 

Jam 20.30 aku lanjut kerja antar paket ke kantor pusat ekspedisi. Sepulang dari antar paket aku menulis cerita ini di Laptop untuk kemudian aku share ke Story WA.

 

Jam 22.00 aku menulis bagian akhir cerita ini sambil mendengarkan radio Delta FM. Aku tak menyangka juga aku bisa melewati hari ini tanpa lelah meski kerjaan begitu banyak dan padat. Sugesti yang aku rapalkan, “Aku kuat, aku kuat! Aku mampu, aku mampu!”